Weight Note dan Measurement List dalam Pengurusan Dokumen Kargo Ekspor-Impor

Pelajari peran krusial Weight Note dan Measurement List dalam pengurusan dokumen kargo ekspor–impor

Digital Marketing

10/27/20258 min read

a warehouse filled with lots of boxes and bags
a warehouse filled with lots of boxes and bags

Pendahuluan — Mengapa Weight Note dan Measurement List Penting?

Dalam setiap rantai pasok internasional, akurasi data fisik barang — berat dan ukuran — adalah fondasi bagi banyak keputusan: perhitungan bea, tarif angkutan, beban kapal, penempatan kontainer, serta kepatuhan terhadap peraturan keselamatan. Dua dokumen yang secara langsung merekam data ini adalah Weight Note dan Measurement List. Meski kadang dianggap administratif belaka, kekeliruan pada keduanya dapat menimbulkan konsekuensi besar: keterlambatan clearance, denda, biaya demurrage, penolakan muatan, hingga risiko keselamatan di laut atau di udara dalam pengurusan dokumen kargo.

Artikel ini memaparkan secara mendalam apa itu Weight Note dan Measurement List, unsur-unsur yang harus ada, teknik pengukuran dan penimbangan yang benar, cara menyusun dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan, contoh format praktis, kesalahan umum beserta mitigasinya, serta checklist operasional yang siap dipakai oleh tim logistik, freight forwarder, PPJK, dan eksportir/importir.

Bab 1 — Definisi: Apa itu Weight Note dan Measurement List?

Weight Note

Weight Note adalah dokumen tertulis yang memuat keterangan berat barang yang diukur pada suatu momen tertentu—misalnya berat bersih, berat kotor (gross weight), dan berat tara (tare weight). Dokumen ini biasanya diterbitkan oleh pihak yang melakukan penimbangan: pabrik, gudang, operator terminal, atau fasilitas weighbridge (jembatan timbang). Dalam konteks kontainer, Weight Note seringkali menjadi dasar pengisian VGM (Verified Gross Mass) yang diwajibkan untuk keselamatan pengangkutan laut.

Measurement List

Measurement List adalah daftar rinci ukuran fisik barang dan paket—misal panjang, lebar, tinggi per paket, jumlah paket, serta perhitungan volume (CBM — cubic meter). Measurement List juga dapat memuat informasi packing type (karton, palet, drum), jumlah per pallet, dan data lain yang relevan untuk menentukan volumetric weight, stowage plan, dan perhitungan tarif (terutama pada kargo udara dan LCL).

Keduanya saling melengkapi: Weight Note menjawab pertanyaan berapa beratnya, sementara Measurement List menjawab berapa besar volumenya dan bagaimana bungkusannya.

Bab 2 — Fungsi Operasional dan Hukum dari Kedua Dokumen

Fungsi Operasional

  1. Perencanaan muatan dan stowage — operator kapal dan terminal menggunakan berat dan ukuran untuk menata pemuatan, menghitung center of gravity, dan mengatur stowage agar kapal stabil.

  2. Perhitungan biaya angkutan — carrier biasanya mematok tarif berdasarkan gross weight atau volumetric weight (terutama pada kargo udara); untuk kargo laut, CBM menjadi acuan dalam penghitungan LCL.

  3. Penetapan VGM — untuk kontainer, berat total yang diverifikasi harus dilaporkan sebelum pemuatan untuk kepatuhan SOLAS dan keselamatan operasional.

  4. Dokumen kepabeanan dan asuransi — bea cukai, asuransi, dan bank (pada L/C) mengandalkan data berat/ukuran untuk menghitung nilai dan risiko.

  5. Logistik darat — truck loading plan memerlukan data berat dan dimensi guna memilih kendaraan yang tepat dan memastikan kepatuhan terhadap batas muatan jalan.

Fungsi Hukum & Kepabeanan

  1. Dasar pengisian dokumen impor/ekspor — commercial invoice, packing list, dan PIB/PEB mencantumkan berat dan jumlah paket; Weight Note dan Measurement List menjadi alat verifikasi kebenaran data ini.

  2. Pembuktian pada audit dan klaim — di kasus perselisihan atau audit bea cukai, dokumen penimbangan dan pengukuran menjadi bukti kuat atas klaim nilai atau jumlah barang.

  3. Pencegahan penalti — salah deklarasi berat dapat dianggap undervaluation atau penyalahgunaan, berujung pada koreksi, denda, atau penyitaan barang.

Bab 3 — Komponen Wajib dalam Weight Note dan Measurement List (Perinci)

Agar dokumen dapat dipertanggungjawabkan, berikut elemen yang harus tercantum beserta penjelasan rinci fungsi setiap bagian.

Komponen Weight Note

  1. Judul Dokumen: jelas, mis. “Weight Note / Surat Timbang”.

  2. Nomor Referensi & Tanggal: nomor unik dan tanggal penimbangan membantu pelacakan.

  3. Identitas Penimbang / Operator: nama perusahaan weighbridge, alamat, nomor izin/sertifikasi (jika ada), serta tanda tangan petugas yang melakukan penimbangan.

  4. Nomor Batch / Serial / Nomor Kontainer: memudahkan rekonsiliasi dengan B/L atau AWB.

  5. Jenis Timbangan & Lokasi Timbang: misal ‘weighbridge PT. X – Terminal Y’ atau ‘scales in packing line’. Menyertakan identitas alat menambah kredibilitas.

  6. Berat Kotor (Gross Weight): berat total termasuk kemasan dan pallet.

  7. Berat Tara (Tare): berat kemasan/pallet yang dapat dikurangi untuk mendapatkan berat bersih. Untuk kontainer, tare container juga dicantumkan.

  8. Berat Bersih (Net Weight): berat barang tanpa kemasan (Gross – Tare).

  9. Satuan Berat: kg atau lb (nyatakan satuan).

  10. Catatan Kalibrasi: tanggal kalibrasi terakhir timbangan dan sertifikat kalibrasi jika tersedia.

  11. Cap Resmi / Stamp: untuk penimbang berizin, cap dan tanda tangan pejabat menambah formalitas.

Komponen Measurement List

  1. Judul Dokumen dan Nomor Referensi.

  2. Identitas Pengukur / Packing House / Supplier.

  3. Deskripsi Item & SKU / Part Number.

  4. Jumlah Unit / Jumlah Paket: total box, drum, pallet, qty per pallet.

  5. Dimensi per Unit / Paket (P x L x T): dalam cm atau m.

  6. Unit of Measure & Volume per Unit (CBM): rumus: panjang x lebar x tinggi (m³).

  7. Total Volume (CBM): jumlah CBM semua unit.

  8. Packing Type & Marks & Numbers: info penting untuk identifikasi fisik saat pengecekan.

  9. Informasi Khusus: temperature control (reefer), orientation marks, fragility, WA (weight average) jika relevan.

  10. Signature & Stamp: tanda tangan pengukur dan cap perusahaan.

Kedua dokumen hendaknya disusun agar mudah dihubungkan dengan commercial invoice, packing list, B/L, AWB, dan dokumen kepabeanan.

Bab 4 — Metode Penimbangan: Kapan, Di Mana, dan Bagaimana

Penimbangan bisa dilakukan pada beberapa tahapan; pilih metode sesuai kebutuhan, regulasi, dan incoterm.

1. Penimbangan Sebelum Pengemasan (Pre-packing Weigh)

  • Dilakukan pada unit barang individu di pabrik. Berguna untuk produk yang dikemas satuan (botol, kantong).

  • Kelebihan: memberikan data berat bersih per unit yang akurat.

  • Keterbatasan: tidak mencakup berat pallet/kemasan setelah pengemasan akhir.

2. Penimbangan Setelah Packing (Post-packing Weigh)

  • Dilakukan setelah produk dikemas dan siap untuk dikirim. Memberi berat kotor per karton atau per pallet.

  • Berguna untuk perhitungan volumetric weight dan perencanaan muatan.

3. Weighbridge (Jembatan Timbang) untuk Kontainer & Truk

  • Weighbridge mengukur total berat kendaraan + muatan; tare truk diketahui sehingga berat kargo dihitung.

  • Untuk kontainer: ada dua metode untuk VGM: (a) menimbang full container on truck (weighbridge), dan (b) mengakumulasikan berat semua barang + tare container. Metode (a) lebih dianjurkan untuk akurasi VGM.

  • Pastikan weighbridge terkalibrasi dan memiliki sertifikat kalibrasi.

4. Penimbangan Saat Stuffing (Weighing during stuffing)

  • Menimbang kontainer setelah stuffing dilakukan (container gross weight) di terminal atau stuffing area.

  • Catatan: untuk VGM, penimbangan akhir harus mencerminkan kondisi kontainer yang akan dimuat.

5. Penimbangan pada Gudang/Depot

  • Praktik umum untuk LCL shipments: tiap paket ditimbang saat penerimaan di gudang LCL untuk memastikan data konsisten.

Rekomendasi Praktis

  • Gunakan alat yang terkalibrasi dan tercatat sertifikat kalibrasi.

  • Cantumkan metode penimbangan dalam Weight Note (mis. weighbridge method 1 atau sum of package weights method 2).

  • Jika VGM diwajibkan, patuhi ketentuan waktu submit VGM ke carrier (biasanya sebelum cut-off).

Bab 5 — Teknik Pengukuran Dimensi dan Perhitungan Volume (CBM)

Ukuran fisik kargo menentukan CBM dan volumetric weight. Teknik pengukuran harus konsisten.

Langkah Pengukuran Dimensi

  1. Tentukan titik pengukuran: ukur panjang (length) di sumbu terpanjang, lebar (width) di sumbu terpendek horizontal, tinggi (height) tegak.

  2. Gunakan satuan meter atau centimeter kemudian konversi ke meter saat menghitung CBM.

  3. Untuk paket tidak beraturan: ukur bounding box (kotak imajiner) yang menutup seluruh bagian luar barang.

  4. Untuk palet: ukur dimensi palet termasuk overhang barang.

  5. Round up rules: banyak carrier menerapkan pembulatan dimensi ke angka tertentu (mis. 1 cm atau 0.01 m) atau aturan khusus; cantumkan rounding rule.

Rumus Perhitungan CBM

CBM per unit (m³) = (Panjang (m) × Lebar (m) × Tinggi (m))
Total CBM = CBM per unit × Jumlah unit

Volumetric Weight (Kargo Udara dan Freight Express)

Volumetric weight biasanya dihitung dengan rumus yang berbeda di udara:

  • Standard formula (IATA) untuk udara: Volumetric weight (kg) = (Panjang (cm) × Lebar (cm) × Tinggi (cm)) / 6000
    Untuk kargo laut, tarif LCL sering berbasis CBM bukan volumetric weight, namun beberapa carrier punya rule sendiri.

Contoh Perhitungan

Satu paket: 120 cm × 80 cm × 60 cm = 0.576 m³. Jika 10 paket: total CBM = 5.76 m³. Untuk udara, volumetric weight per paket = (120×80×60)/6000 = 96 kg per paket.

Catatan untuk Barang Tidak Rutin

  • Drum berbentuk silinder: CBM berdasarkan diameter dan tinggi: Volume = π × (d/2)² × tinggi, lalu konversi ke m³.

  • Produk yang dapat disusun rapat atau di-squeeze but not recommended: gunakan bounding box untuk alasan praktis stowage.

Bab 6 — Sinkronisasi dengan Dokumen Lain: Packing List, Commercial Invoice, Bill of Lading

Weight Note dan Measurement List harus sinkron dengan dokumen lain:

  1. Packing List: harus mencantumkan jumlah paket, berat per paket, dan dimensi; idealnya identik dengan Measurement List dan Weight Note.

  2. Commercial Invoice: mencantumkan berat total dan jumlah paket; nilai pabean dihitung terhadap invoice namun berat mendukung verifikasi.

  3. Bill of Lading / AWB: carrier mengeluarkan B/L berdasarkan data yang diberikan shipper/forwarder; perbedaan antara B/L dan Weight Note/Measurement List dapat memicu penahanan atau klaim.

Praktik terbaik: lakukan three-way match antara packing list, weight note, dan measurement list sebelum menyerahkan dokumen ke carrier/PPJK.

Bab 7 — Kesalahan Umum, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Kesalahan Umum

  1. Salah satuan berat atau dimensi (kg vs lb, cm vs m) — menyebabkan perhitungan CBM/volumetric keliru.

  2. Tidak mencantumkan tare secara jelas — menyebabkan perbedaan antara gross dan net weight.

  3. Pengukuran tidak konsisten antara paket — terutama pada pallet yang disusun tidak rata.

  4. Data di B/L berbeda dengan Weight Note — berpotensi menunda clearance atau memicu dispute klaim.

  5. Timbangan tidak terkalibrasi — menghasilkan angka berat yang tidak dapat diterima di audit.

Dampak dari Kesalahan

  • Penahanan barang dan pemeriksaan ulang → menambah biaya demurrage/detention.

  • Koreksi nilai pabean / kenaikan bea jika kesalahan merujuk pada undervaluation berbarengan.

  • Denda atau sanksi kepabeanan bila ditemukan indikasi manipulasi berat.

  • Risiko keselamatan: underestimated weight pada kontainer dapat menyebabkan overload crane atau kapal tidak stabil.

Cara Mencegah

  • Standarisasi metode pengukuran dan pembulatan di SOP perusahaan.

  • Gunakan peralatan yang terkalibrasi dan bersertifikat; simpan sertifikat kalibrasi.

  • Pelatihan staf packing dan tim QC untuk prosedur pengukuran.

  • Foto dan dokumentasi stuffing sebagai evidence.

  • Integrasi data elektronik antar sistem (ERP, WMS, TOS) untuk mengurangi input manual.

Bab 8 — Contoh Format dan Template Praktis

Berikut contoh ringkas format Weight Note dan Measurement List yang bisa diadaptasi.

Contoh Weight Note (Ringkas)

WEIGHT NOTE No: WN-2025-001 Tanggal: 10 Oktober 2025 Penimbang: PT. Timbang Sejahtera Alamat: Jl. Pelabuhan No. 5, Jakarta Sertifikat Kalibrasi Timbangan No: CAL-2025-078 (tgl kalibrasi: 01-Jan-2025) Shipment Ref: B/L No: ABC123456 Shipper: PT. Exportindo Consignee: PT. Importindo Container No: XYZU1234567 Item Description Qty Gross (kg) Tare (kg) Net (kg) ----------------------------------------------- BOX TYPE A 100 4000.00 200.00 3800.00 PALLET 10 1500.00 250.00 1250.00 Total Gross: 5500.00 kg Total Tare: 450.00 kg Total Net: 5050.00 kg Method: Weighbridge on truck Tanda tangan petugas: ___________________ Stamp Perusahaan

Contoh Measurement List (Ringkas)

MEASUREMENT LIST No: ML-2025-001 Tanggal: 10 Oktober 2025 Packing House: PT. Packindo Shipment Ref: B/L No: ABC123456 Item Description Qty P (cm) L (cm) H (cm) CBM/unit (m3) Total CBM (m3) ------------------------------------------------------------------------------ BOX A Widget A 100 60 40 30 0.072 7.20 PALLET Mixed 10 120 100 140 1.68 16.80 Total CBM: 24.00 m3 Packing Type: Carton on Pallet Marks & Nos: EXPORT/BOX/001~100 Signature: ___________________

Gunakan format ini sebagai basis, lalu tambahkan kolom seperti serial numbers, batch, temperature requirement bila perlu.

Bab 9 — Best Practices & SOP: Alur Kerja Ideal dari Produksi sampai Document Handover

  1. SOP Packing & Measurement

    • Standarkan ukuran pallet, gunakan sama jenis wrapping untuk konsistensi.

    • Siapkan checklist pengukuran sebelum barang meninggalkan gudang.

  2. Timbangan & Kalibrasi

    • Pastikan timbangan dikalibrasi secara periodik; catat setiap penimbangan dengan nomor referensi.

    • Gunakan weighbridge untuk kontainer dan catat metode penimbangan di Weight Note.

  3. Foto & Video Evidence

    • Dokumentasikan stuffing, seal number, dan kondisi barang saat dimuat. Simpan file terhubung dengan nomor Weight Note/Measurement List.

  4. Three-way Match Internal

    • Verifikasi antara PO, packing list, weight note, dan measurement list sebelum dokumen diserahkan ke PPJK atau carrier.

  5. Sertifikasi & Penanggung Jawab

    • Untuk komoditas regulated, pastikan penimbang atau third-party inspector yang diakui melakukan penimbangan.

  6. Arsip & Traceability

    • Simpan dokumen fisik dan digital sesuai retensi (biasanya minimal 3–5 tahun) untuk audit.

Bab 10 — Checklist Praktis Sebelum Menyerahkan Dokumen ke Carrier / Customs

  • Apakah Weight Note berisi nomor referensi shipment dan tanggal penimbangan?

  • Apakah semua paket dan kontainer tercantum dan cocok dengan packing list?

  • Apakah metode penimbangan tercatat (weighbridge vs sum of packages)?

  • Apakah timbangan/alat ukur memiliki sertifikat kalibrasi yang masih berlaku?

  • Apakah CBM dihitung dan dikonversi sesuai aturan carrier (air/sea)?

  • Apakah VGM (untuk kontainer) sudah disubmit sesuai cut-off?

  • Apakah tanda tangan dan cap resmi terpasang pada dokumen?

  • Apakah foto stuffing/condition report tersedia?

  • Apakah data pada B/L/AWB, commercial invoice, dan packing list sudah sinkron?

FAQ Singkat

Q: Apa perbedaan utama antara Weight Note dan VGM?
A: Weight Note adalah dokumen penimbangan umum; VGM adalah Verified Gross Mass yang wajib untuk kontainer laut sesuai aturan keselamatan SOLAS dan harus terverifikasi serta disubmit kepada carrier pada batas waktu tertentu.

Q: Bagaimana menangani perbedaan antara berat yang tertera pada invoice dan berat aktual saat timbangan?
A: Catat perbedaan dengan dokumentasi (foto, weighbridge ticket), komunikasikan ke buyer/seller dan PPJK, serta lakukan koreksi dokumen sebelum pengajuan ke bea cukai bila perlu.

Q: Perlukah penimbang bersertifikat untuk semua shipment?
A: Untuk kepentingan audit dan kepabeanan, penggunaan penimbang terakreditasi sangat disarankan, khususnya untuk VGM dan komoditas regulated.

Kesimpulan — Akurasi Berat dan Ukuran Adalah Pertahanan Terbaik Rantai Pasok

Weight Note dan Measurement List bukan sekadar kertas administratif; mereka adalah alat kontrol yang menghubungkan produksi, logistik, kepabeanan, dan keselamatan. Ketelitian dalam penimbangan dan pengukuran, didukung oleh metode yang terstandardisasi, peralatan terkalibrasi, serta dokumentasi yang rapi akan menghemat biaya, mempercepat clearance, mengurangi risiko sengketa, dan—yang paling penting—menjaga keselamatan operasional.

Siap mengurus dokumen kargo Anda? serahkan melalui Damar Hasta Raya untuk solusi dokumen logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62 812-8058-8150 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!